Makanan Tinggi Lemak Tidak Baik Saat Makan Sahur, Kenapa?
Saat bulan Ramadhan, makan sahur menjadi bagian penting dari rutinitas sehari-hari bagi umat Muslim. Sahur adalah waktu makan sebelum memulai ibadah puasa di siang hari. Untuk itu, sangat penting memilih makanan yang tepat agar tubuh bisa bertahan dengan baik selama berjam-jam tanpa asupan makanan dan minuman. Namun, meskipun terlihat menggoda, makanan tinggi lemak tidak disarankan saat makan sahur. Lalu, apa alasan di balik saran ini? Berikut adalah beberapa alasan mengapa makanan tinggi lemak tidak baik saat makan sahur.
1. Lambat Dicerna dan Menyebabkan Perut Penuh
Makanan yang tinggi lemak, seperti gorengan, makanan berlemak tinggi, dan daging berlemak, cenderung memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat atau protein. Akibatnya, perut akan terasa penuh lebih lama, dan Anda mungkin merasa tidak nyaman sepanjang hari. Selama puasa, kita tidak dapat makan atau minum lagi sampai berbuka, sehingga rasa kenyang yang berlebihan akibat lemak bisa membuat Anda merasa tidak enak sepanjang hari.
Selain itu, makanan berlemak bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat tubuh merasa lelah. Sebaliknya, saat sahur, tubuh memerlukan energi yang bisa cepat dicerna dan diserap untuk membantu Anda menjalani aktivitas seharian. Makanan tinggi lemak justru bisa membuat tubuh terasa lebih berat dan lesu, sehingga Anda menjadi kurang produktif selama puasa.
2. Meningkatkan Risiko Dehidrasi
Salah satu masalah utama saat berpuasa adalah dehidrasi, karena tubuh tidak mendapat asupan cairan selama berjam-jam. Makanan tinggi lemak dapat meningkatkan rasa haus karena proses pencernaannya yang memerlukan lebih banyak cairan. Lemak dapat mengurangi penyerapan air dalam tubuh dan menyebabkan tubuh merasa lebih cepat dehidrasi. Oleh karena itu, jika Anda mengonsumsi makanan berlemak saat sahur, kemungkinan besar Anda akan merasa haus lebih cepat di siang hari dan berisiko mengalami dehidrasi.
Makanan tinggi lemak juga cenderung lebih banyak mengandung garam, yang bisa meningkatkan rasa haus. Garam atau sodium menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak air, yang akan membuat Anda merasa lebih haus sepanjang hari. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah ginjal atau hipertensi.
3. Meningkatkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Makanan tinggi lemak jenuh, seperti daging merah berlemak, gorengan, dan produk olahan lainnya, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh terlalu sering dapat merusak kesehatan jantung Anda, yang tentunya akan berdampak buruk jika diteruskan dalam jangka panjang.
Selama puasa, tubuh Anda tidak hanya beristirahat dari makan dan minum, tetapi juga dari proses metabolisme yang lebih intensif. Oleh karena itu, sebaiknya memilih makanan yang lebih sehat dan rendah lemak saat sahur, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein sehat seperti ikan atau ayam tanpa kulit. Ini akan membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil dan tubuh tetap sehat.
4. Menyebabkan Peningkatan Risiko Gangguan Pencernaan
Makanan tinggi lemak berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan, seperti asam lambung, kembung, atau sembelit. Saat sahur, makanan yang sulit dicerna bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan karena sistem pencernaan kita harus bekerja lebih keras untuk memprosesnya. Jika tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan baik, Anda bisa merasa tidak nyaman sepanjang hari, yang tentunya sangat mengganggu ibadah puasa.
Asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) bisa muncul akibat konsumsi makanan berlemak saat sahur, terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah pencernaan. Jika asam lambung naik, dapat menyebabkan rasa terbakar di dada, mual, atau perut kembung yang sangat mengganggu.
5. Mengurangi Energi untuk Beraktivitas
Saat sahur, tubuh memerlukan makanan yang memberikan energi secara perlahan selama beberapa jam. Karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, dan oat adalah pilihan terbaik karena dapat memberikan pasokan energi yang stabil. Sementara itu, makanan berlemak cenderung tidak memberikan energi yang cukup untuk bertahan lama dan dapat membuat tubuh terasa lesu.
Makanan berlemak lebih cepat di cerna menjadi kalori, tetapi kalori tersebut tidak bisa di gunakan secara efisien oleh tubuh untuk kegiatan fisik. Ini berarti Anda akan merasa cepat lelah dan kurang bertenaga, yang bisa mengganggu aktivitas Anda di siang hari saat berpuasa.
6. Tidak Memberikan Nutrisi yang Seimbang
Makanan tinggi lemak sering kali kurang mengandung nutrisi penting lainnya, seperti vitamin, mineral, dan serat yang di butuhkan tubuh. Sahur adalah waktu yang tepat untuk mengonsumsi makanan bergizi yang memberikan berbagai macam nutrisi yang di butuhkan tubuh sepanjang hari. Jika Anda hanya mengandalkan makanan berlemak tanpa memperhatikan keseimbangan gizi, tubuh Anda mungkin kekurangan zat gizi penting yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Makanan sehat dan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak sangat disarankan agar tubuh tetap terjaga selama berpuasa. Dengan memperhatikan pola makan yang seimbang, Anda akan merasa lebih bertenaga, sehat, dan terhindar dari masalah kesehatan.
Baca juga: Apa Efek Samping Makan Berlebihan? Ini 8 Daftarnya!
Makan sahur dengan makanan tinggi lemak mungkin terasa menggoda, tetapi sebenarnya bisa berdampak buruk bagi tubuh selama berpuasa. Makanan berlemak memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, menyebabkan rasa kenyang yang berlebihan, meningkatkan rasa haus, serta berisiko bagi kesehatan jantung dan pencernaan. Sebaiknya pilih makanan yang lebih sehat, seperti sumber karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, dan sayuran segar untuk memberikan energi yang stabil dan nutrisi yang seimbang sepanjang hari. Dengan pola makan yang tepat saat sahur, puasa Anda bisa berjalan dengan lancar dan tubuh tetap sehat.